Children Record 03 Part 4
Rekaman Anak-Anak 03 Part 4
Kredit kepada Renna untuk Eng Trans
Indo trans, setengah dari Kaori, setengah dari Fatur Rachman
Edit and Final Check by Kaori Hikari
......Tidak, aku tidak
bisa. Sikapku terlalu mirip seperti perawan. Sebusuk apa diriku ini?
Karena diriku yang amat sangat kekurangan interaksi dengan perempuan, aku menjadi seorang lelaki
yang ribut hanya karena hal-hal yang
sangat kecil.
Sebagai perawan elit, ini
sangatlah buruk.
Aku harus kembali
mempunyai hati yang bijak.
Ngomong-ngomong,
sepertinya Mary agak kesulitan. Jika
sebelumnya dia menyenandungkan lagu
tentang benang dengan ceria, sekarang dia sedang menggerutu pelan.
“Heeei, kalau kau tidak
bisa menemukannya kau tidak perlu susah payah mencarinya. Lagipula, kalau Ene hidup lagi,
keadaan akan bertambah bising, jadi sangat tidak
apa-apa jika seperti ini....”
Saat aku mengatakan ini,
Mary membalikkan badannya kearahku dengan ekspresi terluka.
“Tidakkah kamu merasa bersalah
ketika mengatakan hal seperti itu!?”
Pundakku gemetaran dengan
menyedihkan saat aku dikatai itu.
Terintimidasi oleh seorang gadis kecil, aku harus mengakui kalau aku ini sangat kekurangan keberanian.
Terintimidasi oleh seorang gadis kecil, aku harus mengakui kalau aku ini sangat kekurangan keberanian.
Padahal, dulu Mary terlihat gugup saat
bertemu denganku pertama kalinya, tapi kemarin dan hari ini, dia sekarang bisa
mengatakan hal yang ada dipikirannya dengan mudah.
Apakah dia telah sedikit
terbuka denganku? Kalau
dipikir dengan sudut pandang
tertentu, seperti ini, sebenarnya
itu bukan hal yang buruk.
“Sendirian itu sangat
sepi. Aku yakin dia juga merasakan hal yang sama.”
Menggembungkan pipinya,
Mary mulai mengubrak-abrik lacinya lagi.
Sepertinya Ene diuntungkan
disini. Biasanya
aku bukanlah orang yang peduli dengan hal ini, tapi tentang
masalah ini, aku merasa ini bukan hal
yang buruk juga.
Memang dari awal, fakta
bagaimana tidak ada yang terkejut saat melihat Ene sudah sangatlah aneh.
Orang normal biasanya akan
bertanya “Bagaimana dia bergerak?” atau “Siapa yang berbicara darinya?”
Aku yakin aku juga
akan bereaksi seperti itu jika tiba-tiba aku melihat Ene.
Tetapi, mempertimbangkan
bagaimana mereka juga sangatlah misterius dan tidak sampai menegaskan hal itu,
mereka sangatlah ramah.
Memikirkannya seperti itu,
aku merasa situasi ini adalah sesuatu yang harus disyukuri.
“Baguslah untukmu.”
Kubisikkan dengan pelan,
dan lalu mengelus layar HP yang mati dengan jariku.
Aku tidak tau dari mana
asalnya, tapi perasaan sayang kepada Ene mulai tumbuh di diriku.
Mungkin
saja aku telah terselamatkan oleh
kemunculannya di ruangan itu, tempat dimana aku terus sendirian.
Di sisi lain, bertemu dengan orang-orang ini, dan menjadi terbuka kepada mereka, semua terjadi karena
gadis cyber itu.
“Shintaro, aku
menemukannya! Chargerannya ketemu! Tunggu
sebentar, itu ada di belakang....”
Mendongak ke atas, aku
melihat tangan Mary mencapai ke dalam laci, dan sepertinya akan mengeluarkan charger yang dia temukan.
Karena laci yang bergoyang,
semua koleksi perhiasan kecilnya bergetar dan membuat suara berisik.
“He-hei, berhati-hatilah,
Mary. Tidak usah buru-buru.”
“Mm. Tidak apa tidak
apa....dapat.”
Bersamaan Mary mengatakan
ini, dia menarik tangannya dan memegang kabel chargerannya.
Aku tidak tau apa yang
akan kulakukan jika itu benar-benar hanyalah sebuah benang tua biasa, tapi apa
yang dibawa Mary memanglah charger.
“Ohh! Ya, itu dia. Makasih.”
Setelah aku mengatakan
ini, Mary tertawa kecil seperti ini “Ehehe.”
Ugh, imut
banget.
Saat Mary berbalik untuk
memberikannya kepadaku, Kido keluar dari dapur membawa makanan.
“Sarapan siap~.....Hm?
Ohh, Mary, kau bangun. Kerja bagus bisa bangun sendiri.”
“Ya! Ah, Shintaro juga
memujiku. Aku menemukan chargeran
untuknya.”
Mary dengan senang
mengulurkan chargerannya kepadaku,
dan pada ujung kabelnya, yang mana tidak terlihat tadi karena terhalangi sofa,
ada sesuatu seperti ikat pinggang yang terjerat disekitanya.
Asalnya, aku tidak tau apa
itu. Tapi saat aku menyadari apa itu sebenarnya, aku tersentak.
Pada waktu yang sama, Kido
mengeluarkan decitan kecil. Namun saat aku berbalik untuk melihat Mary, Kido
telah menghilang.
“Huh? Apa ini? Lengket.”
Mary berkata bersamaan dia
mengambil sesuatu seperti ikat pinggang itu dan menatapnya dengan kuat.
"bu- bukankah itu
kulit ular !? kenapa sesuatu seperti itu ada di sana !?"
"Huh, kenapa ...... aku heran kenapa. Aku pikir Kano membawanya dari suatu tempat ...... ah,
uwaah! Kido, ada apa? Apakah kamu menangis?"
Mary tiba-tiba berbalik, menghadap ke arah udara dan mulai berbicara.
Oh, begitu. Jadi Mary masih bisa melihat Kido.
Kemampuan ‘Mata
Penyembunyi’ Kido adalah kemampuan yang berguna yang memungkinkan dia untuk
menurunkan batas penglihatan
orang lain kepada dirinya dengan sesuka hati.
Namun, syarat untuk itu adalah pada saat dia menghilang, orang yang ingin dia gunakan kemampuannya itu harus tidak melihat dirinya.
Mary, yang tidak mengalihkan pandangannya
dari Kido, sepertinya dia masih bisa melihatnya sama seperti sebelumnya.
"M - maaf, Kido, kamu
baik-baik saja......? Apakah perutmu sakit?
"
Mary mengkhawatirkan
Kido dengan masih
memegang kulit ular dengan tenang.
Karena aku masih tidak bisa menemukan Kido sampai sekarang, aku tidak terlalu bisa
mengerti apa yang terjadi sebenarnya.
"M-Mary, mungkin saja Kido
bersembunyi karena dia tidak menyukai kulit ular itu atau semacamnya?"
"Ini? Hmm, apakah begitu Kido?......aku mengerti. Oke. Aku akan menyingkirkannya."
Mary kembali ke lemari lagi, dan
menyembunyikan kulit ular di belakang model mobil besar beroda tiga.
Kido pasti
menyuruhnya untuk melakukan itu. Mary tampaknya tidak mengerti, dan hanya bergumam pelan." Aneh "
"Hei, Kido, kau
baik-baik saja?"
Aku memanggilnya
di kekosongan, tapi tidak ada jawaban. Dia mungkin tidak ingin
terlihat sedang gemetaran dengan mata
berkaca-kaca.
Setelah menyingkirkan kulit ular, Mary
kembali ke sisiku dan menyampaikan
kepadaku, "Kido
bilang, sebentar
lagi."
Sama seperti di rumah hantu kemarin,
Kido adalah penakut akut sampai-sampai aku bingung
mengapa dia adalah ketuanya.
Aku
yakin bahwa aku juga cukup
penakut, tapi Kido mungkin pada tingkat
yang lebih tinggi dariku. Seperti seorang penakut kelas atas.
Tapi itu tidak bisa dihindari,
sehingga untuk saat ini, aku mengambil charger dari Mary
dan mulai mencharge handphoneku sambil menunggu kembalinya Kido.
0 Comment "Children Record 03 Part 4 (Kulit Ular)"
Posting Komentar