Children Record 03 Part 7
Rekaman Anak-Anak 03 Part 7
Kredit untuk Muh Rais untuk mentranslet setengah part ini
Setengah transletannya + edit by Kaori
Kido dan aku menyerukan itu pada waktu yang sama.
Seratus tahun?
Tidak, itu tidak mungkin.
Andai gadis imut didepanku mengatakan dirinya berumur
seratus tahun, seratus dari seratus orang akan mentertawakannya dan mengatakan,
“Itu lucu!”
Karena ucapan kami yang tiba-tiba, Mary berteriak, “Eek!
Maaf!” dan menyentakkan pundaknnya.
“Ka-kau bercanda, kan? Kau sama sekali tidak terlihat
seperti seratus tahunan......”
“I-itu benar kok! Aku sudah diajari bagaimana caranya
berhitung! Ah, tapi setiap kali aku menanyakan kepada ibuku berapa umurku, dia
sesalu marah dan mengatakan kepadaku untuk tidak membicarakannya, jadinya dia
tidak pernah mengatakan kepadaku berapa umurku......”
Biarpun Mary menegaskan ini dengan marah-marah, itu
bukanlah sesuatu yang mudah dipercaya.
Namun, karena fakta ada orang yang benar-benar bisa
menghilang tepat disampingku, aku tidak bisa menyangkalnya begitu saja.
Kido mulai menggaruk kepalanya, “Apakah kemampuan seperti
itu memang ada....”
Kemampuan untuk hidup lebih dari seratus tahun. Apakah
kemampuan Mary adalah ‘keabadian’?
Tidak, itu tidak masuk akal.
Kemampuan seperti itu tidak mungkin ada.
Aku tiba-tiba mengingat cerita yang Kido katakan kemarin,
tentang bagaimana dia mendapatkan kemampuannya.
Kano,
Seto, dan Momo, semuanya mendapatkan kemampuan mereka setelah mengalami
kejadian hampir mati.
Namun, Mary sajalah yang mempunyai kemampuan sejak lahir.
Jelas sekali bahwa dia mendapatkan kemampuannya berbeda
dari yang lainnya.
“Hei, Mary. Apakah kau sudah mempunyai kemampuan itu
sejak kau lahir?”
“Eh? Iya, kau benar. Tapi, sejak aku kecil ibuku selalu
mengatakan kepadaku agar tidak menggunakannya.
Semua ini terlalu misterius.
Kemaren, aku kira-kira telah mengungkapkan bagaimana
caranya kemampuan didapatkan, tetapi karena hanya Mary sajalah yang berbeda,
aku menjadi merasa sangat kebingungan.
Dia mempunyai kemampuan sejak awal, tanpa harus pergi ke
‘dunia itu.’
Dan ibunya juga seorang pemilik kemampuan.
Medusa yang telah hidup lebih dari seratus tahun....
Ini benar-benar seperti cerita fantasi, tapi ada banyak
hal misterius berada di dunia ini.
Bersamaan dengan insiden Kido, aku jadi berpikir semua
hal ini ada hubungannya dengan ‘sesuatu’ yang terjadi ratusan tahun yang lalu.
Jika begitu jadinya, kami bisa melangkah maju menuju
jawaban sebenarnya dengan memecahkan cerita Mary.
Namun, biarpun kami mencoba untuk mencari ibu Mary, tidak
mungkin kami pergi ke polisi dan mengatakan sesuatu seperti, “Kami mencoba
mencari ibu gadis ini yang menghilang seratus tahun yang lalu.”
Dan biarpun kami menggantungkan diri kepada ingatakn
Mary, terlalu banyak bagian yang tidak jelas. Apa yang bisa kami lakukan?
“Umm....aku punya ide.”
Selagi aku mempertimbangkan berbagai hal tanpa akhir,
Konoha tiba-tiba mengangkat tangannya.
“Uh, oke. Apa?”
Kido sepertinya agak terkejut mendengar hal itu dari
orang yang tidak terduga.
Dengan ekspresi tidak terbaca yang biasanya, Konoha
perlahan mulai memberikan pendapatnya.
“Mungkin ini tidak penting, tapi bisakah kita mencoba
untuk pergi kerumahnya?”
“Eh?”
Aku dan Kido tercengang.
“Ah, kubilang, bisakah kita mencoba untuk pergi
kerumahnya? Ah, yang kumaksud dengan rumahnya bukanlah yang ini, tapi dimana
dia dulunya tinggal, umm, maksudku....”
“Itu dia!”
Seperti untuk memotong Konoha yang mulai melantur kesana
kemari, aku dan Kido kembali berbicara pada waktu yang sama.
Kalau kami memikirkannya baik-baik, benar juga.
Kalau ibu Mary telah menyebut dirimereka ‘Medusa’, itu
berarti dia memiliki kesadaran tentang kemampuan mereka.
Bahkan jika kami tidak mendapatkan jawaban apapun, paling
tidak kami bisa mendapatkan sedikit informasi tentang kemampuan ini di rumah
Mary.
“Sepertinya itu ide yang bagus. Bagaimana menurutmu,
Shintaro?”
“Sebenarnya aku merasa hanya inilah cara satu-satunya.
Mungkin kita bisa menemukan jawaban dari seperangkat kejadian ini.”
Setelah
aku mengatakan hal ini, Konoha sedikit tersentak, "A-apakah itu berarti kita bisa menemukan cara untuk menyelamatkan
Hiyori?"
"Aku
tidak bisa menjamin apa-apa, tapi ......paling tidak,
kita mungkin akan menemukan semacam petunjuk."
Mendengar
ini, wajah Konoha dengan jelas menjadi
bertekad.
Kalau
dipikir-pikir, dia sudah dimarahi dengan kasar
oleh Hibiya kemarin.
Hibiya
mengatakan bahwa ia tidak mampu menyelamatkan seorang gadis bernama Hiyori,
tetapi dengan bagaimana
Konoha tidak menunjukkan rasa sedihnya di wajahnya, dia telah bertekad untuk
berusaha menyelamatkan Hiyori.
"Jika
kita akan pergi, maka mari kita keluar. Mary, tidak apa-apakah kami melihat-lihat seisi
rumahmu? "
Kido
mengatakannya bersamaan
dia berdiri.
"Kalau
dengan kalian semua, itu benar-benar baik-baik saja," jawab Mary sambil
tersenyum.
"Baiklah.
Setelah itu terselesaikan, lebih baik kita bersih-bersih. Aku merasa tidak enak Kido melakukan semua pekerjaannya, jadi aku akan ...... "
Aku
mengatakan hal ini dan mulai berdiri, tapi aku benar-benar lupa tentang sakit
otot di kakiku.
Aku
bergerak dalam posisi merangkak untuk
menghindari rasa sakitnya bertambah buruk.
Kido
sepertinya menyadari hal ini dan tersenyum sinis.
"Baiklah
kalau begitu, aku akan bersiap-siap. Aku mengandalkanmu, Shintaro." katanya, dan pergi ke kamarnya.
Tunggu
sebentar.
Kami
merencanakan ini
secara tiba-tiba, tetapi
aku telah melupakan sesuatu yang sangat penting.
Kekhawatiran kecil itu segera berubah menjadi kesadaran yang sangat serius.
"H-Hei,
Mary. Dimana kau bilang
rumahmu lagi...?"
Aku
menanyakan ini dengan
sangat lambat, dan Mary menjawab dengan
bahagia, “Di belakang hutan,
tidak jauh dari sini! Kalau kita berjalan dari stasiun, kupikir akan memakan
waktu perjalanan sekitar 2 jam?"
Mendengar
hal ini, aku roboh
ke lantai.
Dua
jam!?
Oh
tidak, tidak, tidak, itu gila.
Selain tidak memiliki tenaganya, bagaimana bisa aku
diharapkan untuk berjalan selama berhari-hari berturut-turut?
Batalkan.
Ya,
kami harus membatalkannya.
Aku
akan memberitahu Kido segera, dan ......
"Sepertinya
kita juga akan berpegian
hari ini! Aku
mengandalkanmu, Shintaro. Ah, Kido datang juga, kan? Aku tidak bisa menunggu!
"
Mary
mengatakan ini dengan senyuman yang
lebar.
Tidak
ada orang di dunia ini yang bisa mengatakan mereka ingin membatalkannya setelah melihat senyum itu.
"Y-ya,
aku juga ......"
Aku
mengatakan hal ini dengan ekspresi terluka,
dan untuk sementara ini, duduk di sofa.
Setelah
mendengar Mary mengatakan demikian, aku mengingat kalau aku telah mencharger HPku.
Ketika
aku melepaskan charger dari ponselku yang diletakkan
di sofa, aku melihat bahwa HPku
hampir terisi penuh. Namun, aku segera menyadari ada sesuatu yang aneh.
"
...... Huh?"
Aku
tidak bisa melihat Ene di layar.
Aku
mencoba menggoyangkan ponsel dan memanggilnya,
tapi dia masih tidak muncul.
Mungkin
dia pergi ke HP Momo.
Bahkan saat komputerku hancur, dia tidak lenyap begitu
saja, jadi tidak mungkin dia menghilang hanya karena kehabisan baterai
Aku
meyakinkan diriku dan memasukkan HPku ke dalam saku.
Sambil
mendesah, aku melihat meja di depanku .
Ngomong-ngomong, pertama-tama aku harus
membersihkan ini. Kemudian agenda utama berikutnya untuk hari ini hari ini adalah hiking, huh? Aku memiliki banyak kekhawatiran
tentang apa yang akan terjadi, tapi mengeluh tentang hal itu tidak akan ada
gunanya.
Meskipun
begitu, peristiwa beberapa hari ini seperti semacam rencana seseorang
untuk membuatku sebagai manusia yang layak.
Tidak, serius deh, bagaimana kalau ini beneran rencana
dari seseorang?
Seseorang
yang memiliki kekuatan untuk memanipulasi nasib......
Saat
aku memikirkan hal itu, aku tak bisa menahan tertawa.
Jika
aku tidak mengalaminya sendiri, aku tidak akan hanya menertawakannya; tidak mungkin cerita
segila ini benar-benar terjadi.
Tapi,
aku di sini sekarang karena aku diam-diam memiliki keinginan untuk menyelesaikan masalah ini.
Demi
seseorang.
Mungkin
ini semacam penebusan.
Meski
begitu, jika ada sesuatu yang aku bisa lakukan sekarang, maka aku harus mencoba
melakukannya.
0 Comment "Children Record 03 Part 7 (Bagaikan Rencana Seseorang)"
Posting Komentar